
Kementan Gelar Rapat Koordinasi, Kabalai Dorong Program Strategis di Daerah
Jakarta, 4 Juli 2025 – Kementerian Pertanian menggelar Rapat Monitoring Progres Optimasi Lahan dan Cetak Sawah yang strategis di Auditorium Gedung F, Jakarta.
Acara penting ini dihadiri oleh seluruh penanggung jawab luas tambah tanam (LTT) dari tingkat provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia, termasuk Kepala Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Papua Barat, Dr. Yong Farmanta, S.P., M.Si yang juga mengemban amanah sebagai penanggung jawab LTT Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Rapat koordinasi ini menjadi forum krusial bagi Menteri Pertanian untuk mengevaluasi capaian sektor pertanian, khususnya dalam peningkatan produktivitas lahan dan pembukaan area persawahan baru. Dalam arahannya, Mentan secara transparan memaparkan peringkat capaian realisasi LTT setiap provinsi, memberikan gambaran jelas mengenai progres yang telah dicapai dan area-area yang memerlukan perhatian lebih.
Mentan tidak hanya menyampaikan data, tetapi juga menegaskan harapan besar kepada seluruh penanggung jawab, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Beliau menekankan pentingnya terus mendorong realisasi tanam, mencakup berbagai jenis komoditas dan program.
Prioritas utama termasuk padi reguler, yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional, padi gogo yang cocok untuk lahan kering, serta program optimasi lahan (oplah) untuk meningkatkan produktivitas lahan tidur atau kurang produktif. Tak ketinggalan, program cetak sawah baru juga menjadi fokus utama guna memperluas area tanam produktif di seluruh pelosok negeri.
Kehadiran Kepala BRMP Papua Barat bersama jajaran penanggung jawab dari Papua Barat dan Papua Barat Daya menunjukkan komitmen kuat wilayah timur Indonesia dalam mendukung agenda nasional peningkatan produksi pangan. Dengan peran BRMP sebagai garda terdepan dalam penerapan teknologi dan modernisasi pertanian, diharapkan kedua provinsi ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap target ketahanan pangan nasional di masa mendatang. Rapat ini menjadi momentum penting untuk menyelaraskan langkah, mengatasi tantangan, dan mempercepat tercapainya target-target pertanian demi kesejahteraan petani dan kemandirian pangan bangsa. (MAN)