Identifikasi Kualitas Mutu Minyak Buah Merah Bersama KTH Tasen
Tim Identifikasi Standar Instrumen Pertanian Spesifik Lokasi Hortikultura Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Papua Barat yang di pimpin oleh Bapak Arif Yudo Krisdianto, S.P., M.Sc. Melakukan pertemuan dalam rangka diskusi dan pengayaan infrmasi mengenai cara produksi minyak buah merah bersama Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Unit II Kota Sorong dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Tasen sebagai produsen minyak buah merah di Kota Sorong. kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Kamis 25 Juli 2024.
Kegiatan dihadiri dan dibuka langsung oleh Plt. Kepala KPHL Unit II Kota Sorong, Bapak Yohan Putirulan, S.P. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan terima kasih karena kelompok tani hutan tasen yang menjadi binaan KPHL Unit II Kota Sorong menjadi salah satu sasaran satau rujukan dalam diskusi mengenai proses produksi minyak buah merah. Disampaikan juga bahwa saat ini produk yang sudah dihasilkan oleh KTH Tasen sedang dalam proses perijinan sebagai obat, namun masih berproses sehingga ijin belum dapat diterbitkan yang mengakibatkan pemasaran produk belum dapat dilakukan secara luas.
Pada pemaparan tim BPSIP Papua Barat yang disampaikan oleh Arif Yudo Krisdianto, S.P., M.Sc. selaku ketua tim, menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya kegiatan diskusi tersebut. Sasaran utama yang ingin dicapai adalah didapatkannya informasi mengenai proses produksi minyak buah merah yang baik dari awal hinga menghasilkan produk yang siap dipasarkan. Diharapkan juga pada diskusi tersebut diketahui titik – titik kritis yang dapat mempengaruhi mutu dan kualitas produk yang dihasilkan. Informasi ini penting dan akan dihimpun sebagai salah satu masukan dalam proses penyusunan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) produksi minyak buah merah.
Dalam kegiatan tersebut Tim BSIP Papua Barat mengetahui seluruh proses produksi minyak buah merah dari awal hingga pemasaran produk. Tahapan produksi minyak buah merah dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Melakukan pemanenan buah merah, 2. Mencuci buah merah, 3. Membuang hati buah merah dan kemudian mencuci kembali hingga bersih, 4. Melakukan pengukusan buah merah, 5. Melakukan penyaringan minyak buah merah, 6. Melakukan pemisahan minyak buah merah dari air, 7. Pengemasan dan 8. Pemasaran.
Pada diskusi juga diketahui beberapa hal penting seperti trik untuk mendapatkan kuantitas minyak buah merah yang baik serta permasalahan yang ada pada KTH. Disampaikan oleh Ibu Sayo, sebagai salah satu pembina KTH Tasen, bahwa kuantitas minyak yang dihasilkan dipengaruhi oleh tingkat kematangan buah yang digunakan sebagai bahan baku. Selain itu, proses pengolahan juga berpengaruh dimana metode pengukusan lebih baik dibanding metode perebusan langsung. Sedangkan permasalahan yang dihadapi adalah mengenai jumlah tenaga kerja yang kurang dan lingkup pemasaran yang masih terbatas.